SUMUT VIRAL, Langkat – Di lorong-lorong jalan ruang kelas MAN 1 Langkat, seorang guru penuh semangat berjalan meski harus melawan tantangan besar dalam hidupnya.
Namanya adalah Asmil Khoir, seorang guru yang tak hanya mengajarkan pelajaran, tetapi juga memberikan pelajaran hidup yang jauh lebih berharga bagi para siswanya.
Meskipun sedang berjuang melawan penyakit stroke, semangatnya untuk mengajar dan mendidik tak pernah padam.
Beberapa bulan lalu, tepatnya bulan Juli tahun 2024, Asmil Khoir tiba-tiba terkena stroke yang menyebabkan sebagian besar tubuhnya tidak dapat bergerak seperti semula.
Meski kondisinya kini tak sebaik dulu, guru yang sudah mengabdikan dirinya lebih dari dua dekade ini tetap memilih untuk tetap mengajar.
Bagi Asmil, pendidikan adalah jembatan untuk mencerdaskan anak bangsa, dan dia tak ingin membiarkan penyakit menghalangi niat mulianya tersebut.
“Alhamdulillah, meskipun saya harus menggunakan tongkat untuk bergerak, karena lengan dan kaki kanan saya tidak berfungsi normal, saya masih bisa hadir di kelas dan memberikan yang terbaik untuk siswa-siswa saya. Ini adalah panggilan hidup saya,” ujar Asmil dengan penuh keyakinan.
Selama berbulan-bulan menjalani pemulihan, Asmil tidak hanya berfokus pada proses penyembuhan fisik, tetapi juga memastikan agar semangat mengajarnya tetap terjaga.
Di saat yang sama, dia terus melakukan perawatan medis untuk menjaga kondisinya agar tetap stabil. Meskipun demikian, Asmil tak pernah menganggap penyakitnya sebagai hambatan. Justru, dia melihatnya sebagai tantangan yang harus dihadapi dengan tekad yang lebih kuat.
“Banyak siswa yang menginspirasi saya. Mereka adalah sumber kekuatan saya untuk tetap bertahan,” tambahnya.
Para siswa MAN 1 Langkat sangat mengagumi semangat pantang menyerah Asmil Khoir. Bagi mereka, sosoknya bukan hanya guru, tetapi juga figur yang memberikan teladan tentang ketekunan dan ketangguhan hidup.
Meskipun terkadang harus duduk lebih lama di kursi karena keterbatasan fisik, dia selalu hadir dengan senyuman dan penuh semangat mengajar.
“Saya bangga memiliki guru seperti Pak Asmil. Meskipun beliau sedang sakit, beliau selalu datang dan mengajar dengan sepenuh hati. Itu memberi kami semangat untuk tidak pernah menyerah dalam belajar,” ujar Khansa, salah satu siswa di kelas XII.
Bagi para rekan kerjanya, Asmil juga merupakan inspirasi yang luar biasa. Kepala MAN 1 Langkat, Sugiono,S.Ag.MA, mengungkapkan, “Pak Asmil adalah contoh nyata dari dedikasi dan cinta terhadap profesi. Meskipun menghadapi cobaan yang berat, beliau selalu menunjukkan semangat luar biasa untuk tetap mengajar dan mendidik siswa kami. Ini adalah contoh teladan yang sangat berharga.”
Asmil Khoir mengajarkan bahwa keteguhan hati dan semangat pantang menyerah adalah kunci dalam menghadapi segala cobaan. Meskipun tubuhnya kini tak sekuat dulu, hatinya tetap penuh dengan semangat untuk mendidik generasi penerus bangsa.
“Saya berharap, meskipun saya tidak bisa lagi melakukan banyak hal seperti dulu, saya bisa meninggalkan jejak yang baik bagi anak-anak didik saya. Semoga mereka kelak menjadi orang-orang yang tidak mudah menyerah, apapun rintangan yang mereka hadapi,” tutup Asmil dengan mata berbinar.
Dedikasi, ketekunan, dan semangat Asmil Khoir menjadi inspirasi tak hanya bagi para siswa, tetapi juga bagi kita semua bahwa apapun rintangannya, semangat untuk berbagi ilmu dan kebaikan tidak boleh padam. (ril)